Hold Me Close

Hold Me Close

Jumat, 06 September 2013

PiLot (puLpeN)

Pulpen pilot, entah kenapa pulpen ini bernama pilot. Apakah pulpen ini dapat membawa pesawat terbang setinggi langit di angkasa, atau hanya pesawat yang terbuat dari kertas origami saja yang dapat diterbangkannya. Entahlah. . Pulpen ini yang selalu menghiasi hari-hariku, yang selalu mewakili pikiran dan hatiku. Memakainya suatu hal yang paling penting. Mungkin tanpanya aku galaoo.,, setiap memakainya, banyak imajinasi yang muncul dalam pikiranku. Mulai dari membayangkan hal yang penting sampai yang tidak penting banget . . dan saat pulpen ini terjatuh di lantai, tiba-tiba ada seorang cowok yang mengambilnya dengan penuh senyuman sambil menatapku. .  aaahh, itu sih hanya hayalan. . J yang terpenting aku gak bisa hidup tanpa pulpen yang bernama pilot.
Saat aku menatap pulpen ini, sepertinya dia akan berbicara padaku kalau dia jenuh dan capek jika harus mengikuti kemana aku pergi. Ketika itu aku mengunjungi sebuah toko peralatan sekolah, sepertinya pulpenku tampak galau. . dan aku tahu apa penyebabnya, dia takut kalau aku akan berpindah ke lain hati alias ke pulpen lain. Padahal tidak seperti apa yang diduga oleh pulpenku. Aku tetap memilih kamu pulpen pilot!,,  gak mungkin aku berpindah ke lain pilot (bukan pilot pesawat terbang). Tapi ternyata dia gak selamanya jadi milikku. Karena ketika arwah pulpenku mulai melemah dan akhirnya hilang begitu saja dengan meninggalkan wadahnya, itu sangat membuatku panik at the disco. Ketika itu juga aku sesegera mungkin memasukkannya ke dalam kantong plastik yang berisi berbagai macam benda-benda asing yang tak layak pakai. Bisa disebut itu sampah, aku pikir pulpenku akan berteriak minta tolong karena dia takut kehilangan diriku. Ternyata tidak seperti apa yang aku harapkan, pulpenku hanya terdiam dan sepertinya sangat menyukai suasana di dalam kantong plastik itu. Ya sudahlah, mungkin dia menginginkan agar aku memilih pulpen yang lebih layak dibanding dirinya. Tapi sepertinya dia ingin aku memiliki pulpen yang bernama persis dengan dirinya. Ternyata pulpenku so sweet banget ya. . :D
Terus yang aku suka dari pulpen pilot, dia gak akan nolak ketika aku mengajaknya kemanapun aku ingin pergi. Dia juga tidak menolak saat aku menggoreskannya di atas sebuah buku, di saat aku meletakkan dia di sembarang tempat, di saat aku melemparkiannya, di saat aku mendudukinya tanpa sengaja pun  dia gak teriak dan tidak menuntutku untuk tidak memperlakukannya seperti itu. Mungkin saatnya aku bilang WOW dan menyebutnya sebagai pahlawanku. . ^,^”
Begitulah ceritaku dengan pulpenku, bagaimana dengan ceritamu? .. .





2 komentar:

Radhiyyan Pratiwi mengatakan...

iya kar. pilot telah menemaniku sejak beberapa tahun yang lalu. makasih pilot. aku saynag kamu :*

Unknown mengatakan...

wuiiiihhhh, sehatii dong kalo gtuuu, ~.^

Posting Komentar

 

SeteTes iMajinaSi Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo