Pulpen pilot,
entah kenapa pulpen ini bernama pilot. Apakah pulpen ini dapat membawa pesawat
terbang setinggi langit di angkasa, atau hanya pesawat yang terbuat dari kertas
origami saja yang dapat diterbangkannya. Entahlah. . Pulpen ini yang selalu
menghiasi hari-hariku, yang selalu mewakili pikiran dan hatiku. Memakainya
suatu hal yang paling penting. Mungkin tanpanya aku galaoo.,, setiap
memakainya, banyak imajinasi yang muncul dalam pikiranku. Mulai dari
membayangkan hal yang penting sampai yang tidak penting banget . . dan saat
pulpen ini terjatuh di lantai, tiba-tiba ada seorang cowok yang mengambilnya
dengan penuh senyuman sambil menatapku. .
aaahh, itu sih hanya hayalan. . J
yang terpenting aku gak bisa hidup tanpa pulpen yang bernama pilot.
Saat aku
menatap pulpen ini, sepertinya dia akan berbicara padaku kalau dia jenuh dan
capek jika harus mengikuti kemana aku pergi. Ketika itu aku mengunjungi sebuah
toko peralatan sekolah, sepertinya pulpenku tampak galau. . dan aku tahu apa
penyebabnya, dia takut kalau aku akan berpindah ke lain hati alias ke pulpen
lain. Padahal tidak seperti apa yang diduga oleh pulpenku. Aku tetap memilih
kamu pulpen pilot!,, gak mungkin aku
berpindah ke lain pilot (bukan pilot pesawat terbang). Tapi ternyata dia gak
selamanya jadi milikku. Karena ketika arwah pulpenku mulai melemah dan akhirnya
hilang begitu saja dengan meninggalkan wadahnya, itu sangat membuatku panik at
the disco. Ketika itu juga aku sesegera mungkin memasukkannya ke dalam kantong
plastik yang berisi berbagai macam benda-benda asing yang tak layak pakai. Bisa
disebut itu sampah, aku pikir pulpenku akan berteriak minta tolong karena dia
takut kehilangan diriku. Ternyata tidak seperti apa yang aku harapkan, pulpenku
hanya terdiam dan sepertinya sangat menyukai suasana di dalam kantong plastik
itu. Ya sudahlah, mungkin dia menginginkan agar aku memilih pulpen yang lebih
layak dibanding dirinya. Tapi sepertinya dia ingin aku memiliki pulpen yang
bernama persis dengan dirinya. Ternyata pulpenku so sweet banget ya. . :D
Terus yang aku
suka dari pulpen pilot, dia gak akan nolak ketika aku mengajaknya kemanapun aku
ingin pergi. Dia juga tidak menolak saat aku menggoreskannya di atas sebuah
buku, di saat aku meletakkan dia di sembarang tempat, di saat aku
melemparkiannya, di saat aku mendudukinya tanpa sengaja pun dia gak teriak dan tidak menuntutku untuk
tidak memperlakukannya seperti itu. Mungkin saatnya aku bilang WOW dan
menyebutnya sebagai pahlawanku. . ^,^”
Begitulah
ceritaku dengan pulpenku, bagaimana dengan ceritamu? .. .
2 komentar:
iya kar. pilot telah menemaniku sejak beberapa tahun yang lalu. makasih pilot. aku saynag kamu :*
wuiiiihhhh, sehatii dong kalo gtuuu, ~.^
Posting Komentar