Hold Me Close

Hold Me Close

Jumat, 04 Oktober 2013

SURVIVAL GAME-FTP UJ


Tepat pukul 05.30 tanggal 22 September 2013, saya bersama teman saya berangkat menuju kampus FTP-UJ dengan rasa penasaran. Hari itu saya dan teman-teman angkatan saya akan melakukan survival game yang semua persiapan acara ini telah direncanakan oleh para dosen matakuliah Kewirausahaan II dan dipersiapkan oleh kakak-kakak asisten. Setelah sampai di kampus, kami diberi arahan seperti tidak boleh membawa barang apapun kecuali air mineral dan payung. Handphone dan dompet atau uang kami dititipkan pada kakak asisten. Setiap kelompok dipanggil kedepan dan diperiksa satu-persatu. Setelah diperiksa, kami  semua naik kedalam truk dan berangkat menuju tempat Survival yang masih dirahasiakan.
Sampai di daerah Ambulu,tiap tiga kelompok diturunkan di tempat yang berbeda. Kelompok kami dengan dua kelompok yang lain diturunkan tepat di depan Alun-alun Ambulu. Sebelum melakukan Survive kami berunding dan membuat kesepakatan untuk satu jam setelah berpencar untuk menjual air mineral yang kami bawa dan berbagai macam cara untuk mendapatkan uang karena kami tidak membawa uang sepeser pun, kami sepakat untuk kembali lagi ke tempat awal untuk pulang bersama-sama. Lalu kami semua berpencar dan menjual air mineral tersebut pada orang-orang di daerah tersebut. Awalnya banyak yang menolak barang jualan kami, tapi ketika ada seorang bapak yang mengendarai motor dan berhenti tepat disamping kami, kami pun langsung menawarkan air mineral yang kami bawa pada Bapak tersebut. Tadinya kami dikira sales atau SPG dari produk Aqua, tapi kami meyakinkan bapak tersebut kalau kami bukan sales dan kami menjelaskan tujuan mengapa kami berjualan dan akhirnya laku dengan harga tiga ribu rupiah. Kami mencari sasaran lain dan menemukan bapak-bapak penjual es dipinggir jalan. Langsung kami menawarkan Aqua tersebut dan aqua pun laku terjual dengan harga yang sama. Tidak cukup sampai disitu, kami mencoba untuk mencari pekerjaan seperti membantu di warung-warung. Tetapi ketika kami menawarkan diri untuk membantu di salah satu warung, ibu yang menjual warung tersebut menolak karena lagi sepi. Begitupun pada warung lainnya. Kelompok kami berpencar, saya dengan salah satu teman saya berjalan mengelilingi pasar di Ambulu tersebut. Saat mengelilingi pasar tersebut kami bertemu dengan kelompok lain yang sedang menyapu jalan dikawasan pasar membantu bapak tukang sampah, lalu juga bertemu dengan kelompok lain yang sedang ngamen dan ada juga yang sedang memikul barang yang ada didalam karung ditoko yang menjual bawang. Keluar dari pasar tersebut, kami bertemu dengan dua kelompok lain yang sudah mau pulang dan mengajak kami berdua untuk pulang. Namun kedua teman kami lainnya masih belum bersama kami. Akhirnya saya dan teman saya langsung mencari kedua teman kami. Akhirnya kami bertemu kedua teman kami dan segera mengajak pulang karena telah ditinggal oleh kelompok lain. Merasa uang yang kami peroleh belum cukup, kami pun menjual payung yang kami bawa pada Bapak penjual emas. Payung yang kami jual pun laku dengan harga sepuluh ribu rupiah. Karena sudah cukup, kami langsung berjalan untuk pulang dengan mencari tumpangan. Ditengah jalan kami bertemu kelompok lain yang sedang membantu bapak penjual nkerupuk untuk menjualkan kerupuknya, mereka menawarkan pada kami apakah akan menjualkan kerupuk itu juga, tetapi kami menolaknya dan terus berjalan untuk mendapatkan tumpangan. Kami terus berjalan sambil sesekali menoleh kebelakang untuk melihat apakah ada pick up atau truk yang dapat kami tumpangi.  Beberapa pick up lewat dan menolak untuk kami tumpangi. Sampai ada salah satu pick up yang hampir kami cegat dan ternyata dibelakang ada dua ekor sapi. Hampir satu kilometer kami berjalan dan tak ada satupun pick up atau truk yang mau berhenti. Kami pun beristirahat sejenak sambil menunggu datangnya pick up. Beberapa menit kami menunggu, ada kelompok lain yang lewat dengan pick up tumpangannya. Kami pun melambaikan tangan dan berharap untuk ditumpangi juga. Tapi tidak seperti yang kami duga, mereka malah melambaikan tangan juga dan tidak memberi tumpangan. Sedikit sebel, tapi akhirnya kami mendapatkan tumpangan dari pick up yang di dalamnya ada bapak, ibu dan kedua anaknya. Kami pun sangat senang dan segera naik ke belakang pick up. Ditengah perjalanan kami bertemu lagi dengan beberapa kelompok yang tadi lewat. Mereka ngamen di salah satu warung. Salah satu teman kami berniat untuk balas dendam dengan hanya melambaikan tangan saja, tetapi bapak yang mengendarai pick up yang kami tumpangi malah berhenti dan merekapun naik ke pick up dengan segera. Teman-teman kami tertawa terbahak-bahak gara-gara niatan kami tidak jadi untuk balas dendam. Di pick up tersebut kami bercerita tentang pengalaman kami selama di pasar, banyak cerita disana. Pick up pun berhenti di lampu merah Ajung dan kami segera turun sambil mengucapkan terima kasih pada Bapak tersebut. Di lampu merah kami mencari pick up lagi yang  dapat membawa kami pulang. Dapat pick up yang arahnya menuju pakem dan supir pick up tersebut mau menumpangi kami. Kami berteriak senng dan cepat-cepat naik ke pick up itu. Sampai di pakem kami turun dan mengucapkan terimakasih. Kami berjalan lagi sambil menoleh kebelakang untuk mencari tumpangan lagi. Salah satu teman kami ada yang menemukan tumpangan dan kali ini adalah truk. Teman kami menyuruh kami untuk cepat-cepat menghampiri truk tersebut dan naik kedalamnya. Setelah itu truk yang kami tumpangi berhenti di Pasar Sabtuan. Segera mungkin kami turun dan mengucapkan terima kasih lagi. Kami berjalan lagi sambil mencari tumpangan, tetapi kali ini tidak ada satupun kendaraan yang mau kami tumpangi. Akhirnya kami berjalan terus sampai kampus FTP.

Sesampainya di kampus FTP, ternyata di ruang 1 sudah banyak kelompok yang datang duluan dan berkumpul sambil menunggu keompok yang belum datang. Di ruangan itu pun tiap-tiap kelompok maju satu persatu untuk menjelaskan bagaimana pengalamannya dan juga menunjukkan yel-yel kami. Kelompok yang ditunjuk berdasarkan kelompok yang datang pertama sampai terakhir. Banyak cerita-cerita yang sangat lucu dan menarik sehingga para dosen dan asisten pun ikut tertawa mendengarkannya. Banyak yang kami lakukan dan pengalaman yang didapat disana. Mulai dari membantu cuci piring, menusukkan sate, membungkus telur, membungkus tepung, mengangkut bawang, sampai kasus penipuan karena salah satu teman kami ada yang berpura-pura kecopetan agar dia boleh bantu-bantu di warung dekat pasar Ambulu. Semua itu benar-benar buat pengalaman bagi kami karena mencari uang itu ternyata sangat susah. Tapi kami semua dapat bertahan karena sebuah ide-ide itu akan muncul dalam keadaan terdesak. Para dosen bangga pada kami karena telah menyukseskan acara Survival Game ini karena kami pulang tidak hanya dengan selamat saja, tapi semua kelompok membawa uang hasil jerih payahnya masing-masing yang berbeda-beda mulai dari limaribu rupiah sampai ada yang mendapatkan enam puluh tiga ribu rupiah. Kami pun dinyatakan lulus semua oleh salah satu dosen kami. Walaupun sangat melelahkan, tapi ini benar-benar pengalaman yang tidak pernah saya dan teman-teman saya lupakan.

Jumat, 06 September 2013

PiLot (puLpeN)

Pulpen pilot, entah kenapa pulpen ini bernama pilot. Apakah pulpen ini dapat membawa pesawat terbang setinggi langit di angkasa, atau hanya pesawat yang terbuat dari kertas origami saja yang dapat diterbangkannya. Entahlah. . Pulpen ini yang selalu menghiasi hari-hariku, yang selalu mewakili pikiran dan hatiku. Memakainya suatu hal yang paling penting. Mungkin tanpanya aku galaoo.,, setiap memakainya, banyak imajinasi yang muncul dalam pikiranku. Mulai dari membayangkan hal yang penting sampai yang tidak penting banget . . dan saat pulpen ini terjatuh di lantai, tiba-tiba ada seorang cowok yang mengambilnya dengan penuh senyuman sambil menatapku. .  aaahh, itu sih hanya hayalan. . J yang terpenting aku gak bisa hidup tanpa pulpen yang bernama pilot.
Saat aku menatap pulpen ini, sepertinya dia akan berbicara padaku kalau dia jenuh dan capek jika harus mengikuti kemana aku pergi. Ketika itu aku mengunjungi sebuah toko peralatan sekolah, sepertinya pulpenku tampak galau. . dan aku tahu apa penyebabnya, dia takut kalau aku akan berpindah ke lain hati alias ke pulpen lain. Padahal tidak seperti apa yang diduga oleh pulpenku. Aku tetap memilih kamu pulpen pilot!,,  gak mungkin aku berpindah ke lain pilot (bukan pilot pesawat terbang). Tapi ternyata dia gak selamanya jadi milikku. Karena ketika arwah pulpenku mulai melemah dan akhirnya hilang begitu saja dengan meninggalkan wadahnya, itu sangat membuatku panik at the disco. Ketika itu juga aku sesegera mungkin memasukkannya ke dalam kantong plastik yang berisi berbagai macam benda-benda asing yang tak layak pakai. Bisa disebut itu sampah, aku pikir pulpenku akan berteriak minta tolong karena dia takut kehilangan diriku. Ternyata tidak seperti apa yang aku harapkan, pulpenku hanya terdiam dan sepertinya sangat menyukai suasana di dalam kantong plastik itu. Ya sudahlah, mungkin dia menginginkan agar aku memilih pulpen yang lebih layak dibanding dirinya. Tapi sepertinya dia ingin aku memiliki pulpen yang bernama persis dengan dirinya. Ternyata pulpenku so sweet banget ya. . :D
Terus yang aku suka dari pulpen pilot, dia gak akan nolak ketika aku mengajaknya kemanapun aku ingin pergi. Dia juga tidak menolak saat aku menggoreskannya di atas sebuah buku, di saat aku meletakkan dia di sembarang tempat, di saat aku melemparkiannya, di saat aku mendudukinya tanpa sengaja pun  dia gak teriak dan tidak menuntutku untuk tidak memperlakukannya seperti itu. Mungkin saatnya aku bilang WOW dan menyebutnya sebagai pahlawanku. . ^,^”
Begitulah ceritaku dengan pulpenku, bagaimana dengan ceritamu? .. .





Rabu, 21 Agustus 2013

Me?

Ketika jantung ini berdegup mengikuti irama waktu, ketika mata ini terbuka melihat indahnya dunia yang Allah berikan pada manusia, ketika hidung mulai menghirup udara, ketika telinga mulai mendengar suara-suara alam, ketika mulut mulai berbicara tuk mengungkapkan perasaan atau pikiran yang terbentuk oleh diri ini, ketika tangan, badan dan kaki ini mulai bergerak, ketika itu pula aku merasakan kehidupan. .
aku yang terlahir dengan normal, merasakan bagaimana sulitnya menjalani kehidupan yang sangat keras ini, kehidupan yang penuh teka-teki, tanpa ada yang tau apa yang akan terjadi esok. Perasaan yang selalu berganti-ganti, kadang senang, sedih, marah, sedih yang terlalu, curiga, kawatir, dll. Tak akan ada yang tau tentang bagaimana perasaan ini ketika tak disampaikan.Tak ada yang tau pula bagaimana perasaan ini esok hari. Aku tak pernah meminta akan terlahir di rahim siapa dan semua ini takdir, takdir yang membawa aku menuju kehidupan ini, di negara ini dan dengan agama ini. Hari demi hari aku berusaha untuk menyesuaikan dengan kehidupan di lingkunganku, dengan bahasa yang aku ucap dan dengan kebiasaan sehari-hari seperti berdiri, berjalan, berlari, makan, tidur, mandi, beribadah, belajar,dll. Dalam hidup ini aku mulai membuat cerita, dengan yang tadinya tidak tau apa-apa dan tidak bisa apa-apa menjadi tau dan menjadi bisa. .
Cerita ini mengikuti jalanku yang aku buat sendiri, dengan usaha dan apa yang aku raih. Tetapi terkadang aku masih belum tau apa yang menjadi kelebihanku. Kata orang kekurangan itu akan menjadi suatu kelebihan ketika kita mau berusaha. Tapi saat ini pun aku belum menemukannya. Dari kecil sampai aku tumbuh besar, masih seperti ini, dari kecil aku hobi bernyanyi, menggambar atau melukis. Tapi dari hobiku ini masih belum ada yang wah, mungkin kalau aku berlatih dengan serius, semuanya akan bisa menjadi suatu kelebihan yang aku miliki. .
Aku selalu berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik dimata orang tua. Tapi mungkin usaha ini masih belum maksimal. Ditambah lagi batasan-batasan yang mereka berikan kepadaku, membuat aku menjadi agak malas untuk melanjutkan usahaku. Terkadang aku merasa tersiksa oleh sifat yang aku miliki baru-baru ini, aku semakin pendiam, susah untuk bersosialisasi/bergaul dengan orang, susah untuk mengungkapkan sesuatu. Padahal sewaktu aku kecil, aku gak bisa hanya duduk diam atau hanya diam saja. Aku selalu ingin tau siapa saja yang berada di dekatku, ketika sekolah juga semua teman-temanku aku ajak kenalan dan bermain tanpa terkecuali, jadi tidak hanya bermain dengan teman yang hanya itu-itu saja. Selalu mengikuti beberapa kegiatan yang ada di sekolah dan juga juara walaupun hanya harapan waktu itu. Aku pernah mendapat juara harapan 1 Tartil se-kabupaten jember tingkat SD, mendapat juara 2 gerak jalan se-kabupaten juga, dulu waktu TK juara 1 lomba menempel mewarnai, dan aku juga pernah mengikuti lomba senam, lomba bahasa inggris, sering di tunjuk menjadi MC pada saat rapat wali murid waktu pengambilan rapot, dan juga aktif mengikuti mading sekolah.Keaktifanku itu hanya saat duduk dibangku SD saja. Saat seleksi masuk SMP pun nomer urutku ada di atas dan nilaiku yang paling tinggi sehingga aku bisa masuk di SMP favorit nomer dua di Jember. Nilaiku itu pun selisih sedikit dengan anak urutan tertinggi yang mendaftar di SMP favorit nomer satu di Jember. Tapi setelah itu semua, bertambah umur ini bertambah pula sifat pendiamku. Saat duduk di SMP aku masih aktif ikut ekskul teater dan PA, tapi saat SMA aku mengikuti ekskul paskibra hanya sebentar dan setelah itu tidak ada satupun ekskul yang aku ikuti. Sampai aku menginjakkan kakiku pada perguruan tinggi, akhirnya aku menemukan sebuah organisasi jurnalis, yang sempat muncul dalam benakku keinginan menjadi jurnalis. Tetapi aku memiliki banyak kekurangan, ketika wawancara jika tidak ditulis terlebih dahulu pertanyaannya atau jika tidak ada di catatan pertanyaan, aku bingung akan bertanya apa pada narasumber. Pada saat rapat pun aku jarang fokus, sering bingung untuk mengungkapkan sesuatu. Aku tidak mengerti apa yang terjadi dalam diriku, selalu ingin berubah tapi sulit. Sebenarnya banyak sekali hal-hal yang bisa aku tulis sehingga menghasilkan sebuah karya, tapi terkadang keadaan yang membuat aku tidak bisa melakukannya setiap hari. Aku jarang menulis karena ketika aku sibuk atau banyak pekerjaan orang tua yang harus aku bantu, aku tidak bisa atau tidak sempat untuk menulis bagaimana cerita sehari-hariku, bagaimana perasaan sehari-hariku.Mungkin juga karena keadaan di rumah dan lingkungan yang selalu memenuhi pikiranku, menghambat pikiran ini untuk berpikir secara runtut. Ketika ortu yang sering berdebat hanya karena masalah kecil, membuat pikiranku semakin kacau. Dari luar aku terlihat kuat, tapi batin ini menangis karena sifat yang terbentuk dalam diriku, sifat pendiamku yang sebenarnya menyiksaku. Mungkin juga karena sifat pemikir aku yang berlebihan sehingga untuk menyampaikan sesuatu saja sangat sulit karena takut salah atau menyinggung. Tapi semuanya aku jalani dengan sabar dan ikhlas dan kali ini aku mencoba untuk menulis, untuk menghasilkan sebuah karya kecil-kecilan, walau tidak setiap hari.

Jumat, 26 Juli 2013

SEMPURNA
“ Manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT”
          Kata-kata di atas sering di ucapkan oleh masyarakat khususnya di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Tetapi jika dilihat dari kata-kata tersebut sedikit seperti mengejek atau menghina ciptaan Allah. Mungkin memang maksudnya lebih kepada mengAgungkan Allah, hanya saja kata-katanya yang salah. Manusia itu memang memiliki kekurangan, tapi bukan berarti dengan adanya kekurangan itu manusia tidak sempurna. Karena setiap manusia selain memiliki kekurangan juga memiliki kelebihan. Tidak ada manusia yang hanya memiliki satu dari keduanya. Hal itu sudah menjadi satu kesatuan didalam diri manusia dan menjadikannya sempurna. Molekul-molekul atau ion-ion yang ada di alam ini saja memiliki ikatan negatif dan positif. Ikatan tersebut menjadi satu kesatuan dan ketika semua molekul-molekul berkumpul menjadi satu, maka terbentuklah sebuah benda atau sesuatu yang dapat dilihat. Tanpa molekul itu, dunia ini terasa hampa. Jika molekul itu hanya memiliki ikatan negatif tanpa positif dan begitu pula sebaliknya, tidak bisa dibayangkan apa jadinya dunia ini yang selalu saling bertabrakan. Allah menciptakan alam sekaligus isinya dengan sempurna. Alam yang indah ini seperti tidak memiliki kecacatan. Kalaupun cacat, itu juga karena manusianya itu sendiri yang menimbulkan kerusakan pada alam ini. Karena Allah itu sempurna, maka semua yang Allah ciptakan pun pasti sempurna. Jika ada manusia yang cacat, walaupun dia tidak punya tangan atau kaki, dia masih memiliki mata yang bisa melihat semua ciptaan Allah yang indah ini. Kalaupun matanya tidak berfungsi, dia masih bisa mendengar semua hiruk pikuk di dunia ini dengan telinganya. Karena jika satu organ tidak berfungsi, pasti masih ada organ tubuh lainnya yang masih bisa berfungsi. Ketika semua organ tubuh manusia tidak berfungsi, itu disebut kematian. Tetapi hanya raga saja yang mati. Ruh atau jiwa yang dimiliki oleh setiap manusia tidak akan pernah mati dan itu pun dapat dikatakan sempurna. Jadi, di dunia ini tidak ada yang tidak sempurna termasuk manusia. Sebuah ciptaan pasti mengikuti sang pencipta, jika sang pencipta itu sempurna, maka hasil ciptaannya pun pasti sempurna. J

“ Semua manusia di dunia ini sempurna, karena Allah SWT sebagai sang pencipta itu sempurna. .”                                              by; Sekar

Selasa, 05 Februari 2013

Tulisan dan Menulis. .


Tulisan dapat berupa tulisan tangan dan dapat berupa ketikan dari komputer, laptop, notebook, handphone, dll. Tulisan adalah sebuah coretan atau goresan yang dihasilkan untuk dibaca. Dapat diartikan sebagai hasil dari pemikiran seseorang yang dituangkan di atas kertas, baik dalam bentuk tulisan tangan atau cetakan. Dari sebuah tulisan, kita dapat mengetahui berbagai macam informasi, cerita, berita, sejarah,dll.
Sebuah tulisan itu memiliki pengaruh besar terhadap manusia. Karena isi dari tulisan tersebut dapat merubah sikap kita menjadi lebih baik atau buruk. Tergantung apa isi dari tulisan yang dibaca, juga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kita. Dari itu semua juga tergantung pada diri kita yang menyerap dan dapat memilah-milah mana tulisan yang dapat berdampak baik pada diri kita sebagai pembaca dan mana yang tidak.
Menulis adalah sebuah gerakan tangan untuk menghasilkan tulisan yang mewakili pemikiran seseorang. Dengan menulis, kita dapat menyampaikan banyak hal tentang apa yang kita lihat sehari-hari, yang kita rasakan ataupun yang kita pikirkan. Menuliskan berlembar-lembar tentang kehidupan yang kita jalani sehari-hari. Dengan begitu kita tidak akan melewatkan dan melupakan satu waktu yang pernah kita lewati. Sehingga hasil dari menulis yang disebut tulisan itu dapat menjadi acuan bagi kita untuk dapat memperbaiki kehidupan kita agar dapat menjadi lebih baik lagi.  
Mungkin ini saja yang saya tuangkan dalam blog ini, tunggu tulisan saya yang bberikutnya. . J

Selasa, 29 Januari 2013

Sebongkah Kebahagiaan

Secerah bulan yang menerangi hati
Membuat hati ini selalu ingin berbicara
Ketika angin berhembus kencang
Sang angin berbisik pada hati
Tak sanggup hati ini berkata
Saat itu pun. . .
Angin membawa hati ini pergi
Menuju ruang-ruang kebahagiaan
Manisnya kehidupan menyapa hati
Angin pun meninggalkan hati 
Membiarkan hati bersama kebahagiaan. .
goddessearth73@yahoo.com
 

SeteTes iMajinaSi Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo