Hold Me Close

Hold Me Close

Senin, 26 November 2012

KETULUSAN CINTA

-->
Ketika memasuki suasana baru dan terasa sangat asing bagi cewek yang bernama bunga, tiba-tiba ada seorang cowok yang menarik tangannya dan mengajaknya bersembunyi di balik tong besar. Bunga tak henti-hentinya melihat wajah cowok itu, dia berpikir kalau cowok yang ada didekatnya tak asing baginya. Dipandanginya terus-menerus sampai akhirnya bunga tak sadar kalau barusan cowok itu berbicara padanya. “Hei! Kamu kenapa sih, kok ngeliatin aku sampe segitunya” kata cowok itu penasaran. Ketika itu bunga sadar dan berkata kalau dia pernah satu SMA dengannya. Ternyata benar dugaannya, dia bernama Rizal yang pernah satu kelas dengan bunga. Bunga pernah menyimpan rasa dengan Rizal. Tetapi perasaan itu harus dia simpan dalam-dalam karena Rizal telah memiliki pacar. Sampai akhirnya dia bertemu lagi dengan Rizal di bangku perkuliahan. Ketika melihat dosen akan memasuki kelas, mahasiswa berhamburan memasuki kelas. Bunga dan Rizal yang sedang bersembunyi di balik tong besar pun cepat-cepat memasuki kelas. Sepulang dari kuliah, bunga lupa menanyakan maksud Rizal mengajak dia untuk bersembunyi.
            Sebenarnya Rizal  anak yang baik tetapi karena dia memiliki permasalahan keluarga dengan bercerainya kedua orang tuanya menjelang lulusan SMA, ketika itu juga dia berubah menjadi anak yang liar dan hampir masuk ke dalam pergaulan bebas.  Keesokan harinya, bunga bertanya pada Rizal tentang kejadian kemarin. Rizal bercerita kalau kemarin dia dikejar-kejar dengan anak cowok Kampus lain gara-gara dia sudah merebut cewek dari anak Kampus lain itu. Mendengar cerita itu, bunga kaget setengah mati dan tidak menyangka kalau Rizal yang dia kenal sejak SMA itu akan melakukan hal seperti itu. Tetapi bunga tetap bersikap tenang dan terus mendengarkan cerita Rizal.
            Sore menjelang magrib bunga membeli obat untuk ibunya yang  yang sedang sakit. Saat menuju jalan pulang, dia melihat seorang cowok seperti Rizal sedang mabuk-mabukan di pinggir jalan bersama teman-temannya. Bunga seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan sesekali mengusap kedua matanya, berharap apa yang dia lihat itu salah dan cowok itu bukan Rizal. Tetapi harapannya salah, cowok yang dia lihat memang benar-benar Rizal. Bunga langsung bergegas untuk menghampiri Rizal dan menyuruhnya untuk cepat pulang. Rizal sama sekali tidak merespon apa yang dikatakan oleh bunga bahkan tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Setelah tertawa, spontan Rizal membentak Bunga dan mengusirnya agar tidak mengganggu Rizal lagi. Sejak itu bunga sangat kesal dengan sikap Rizal yang semakin lama semakin menjadi. Akhirnya dia pulang dengan sejuta kekesalan. Sesampainya dirumah, obat yang telah dibelinya diberikan pada ibunya.
 “ Wajah kamu kok ditekuk-tekuk kayak pakaian abis disetrika??” kata ibunya.
 “ Ibu apaan sih, gak ada apa-apa kok” kata bunga sambil tersenyum kecil.
 Ibunya sedikit penasaran dengan sikap anaknya itu, tetapi karena sakit dikepalanya kambuh lagi akhirnya langsung istirahat dan tidak menanyakan sesugguhnya apa yang telah terjadi sampai-sampai  wajah anaknya itu terlihat kusut.
            Bunga selalu memikirkan cara agar Rizal balik seperti dulu lagi. Rizal yang baik, selalu juara kelas dan tidak pernah kasar sedikitpun dengan teman-temannya. Dia memang sangat sebel dengan tingkah laku Rizal. Tetapi tidak menyurutkan perasaan cintanya pada Rizal, entah apa yang buat Bunga sangat cinta sampai-sampai dia bingung sendiri dengan perasaannya. “Apakah perasaan ini benar??” kata bunga dalam hati.
            Beberapa hari kemudian bunga mencoba menghubungi Rizal  untuk mengajaknya pergi ke sebuah tempat dan ternyata dia menyetujuinya. Ketika sampai  pada tempat itu, bunga bertanya pada Rizal penyebab dia bertingkah laku seperti itu yang bertolak belakang dengan sikapnya pada saat dibangku SMA. Tanpa berpikir panjang Rizal menceritakan semua tentang permasalahan keluarganya itu yang membuat perilakunya semakin tidak terkontrol. Setelah mendengar semuanya, Bunga meminta maaf pada Rizal karena dia telah lancang bertanya-tanya sehingga membuat Rizal bercerita tentang masalah pribadinya. Untungnya Rizal tidak mempermasalahkan hal itu. Rizal juga meminta maaf pada Bunga karena Rizal telah membentaknya pada saat mabuk-mabukan dengan teman-temannya.  Akhirnya mereka berdua melanjutkan obrolannya sampai tak terasa tiga jam telah berlalu. Rizal mengantarkan Bunga pulang. Tiba-tiba sebelum bunga masuk kedalam rumahnya, Rizal berterima kasih dan berkata kalau dia sudah bikin Rizal enjoy malam ini. “Sama-sama” kata bunga sambil tersenyum. Bunga tidak menyangka kalau Rizal akan bilang seperti itu padanya.
            Keesokan harinya, Rizal sadar akan perbuatannya yang tidak baik itu. Ketika Rizal bertemu dengan Bunga di kantin sekolahnya, dia bilang pada Bunga bahwa dia ingin sekali menjauhi minum-minuman keras itu tetapi sangat sulit baginya apalagi teman-temannya yang setiap hari selalu mengajaknya untuk mabuk-mabukan. Setelah itu Bunga berkata kalau untuk merubah perilaku buruk menjadi baik itu memang susah, tapi untuk merubah sikap kita dari baik menjadi lebih buruk itu yang mudah.
“ Jadi aku harus gimana Bunga?? ” tanya Rizal.
“ Sekarang aku tanya, cita-cita kamu apa? ” tanya Bunga.
“ Pengen jadi Pemilik dan Pemimpin Perusahaan” kata Rizal.
“ Tuh kan, gimana kamu  bisa jadi seorang pemimpin kalau kamu sendiri aja gak bisa mimpin diri kamu, mau jadi apa perusahaanmu kalau pemimpinnya berperilaku jelek. Kalau dari dirimu sendiri gak tau mana perilaku yang baik dan buruk. Apalagi kalau calon pemimpinnya mabuk-mabukan dan bisa menyebabkan kematian. Cita-cita kamu ya gak bakal bisa tercapai lah! Kamu mau mengecewakan kedua orang tuamu, walaupun mereka berpisah yang namanya orang tua pasti menginginkan anaknya jadi yang terbaik. Kamu gak mau kan mengecewakan mereka? ” kata Bunga yang sudah seperti orang ceramah.
Mendengar kata-kata itu, Rizal langsung sadar dan ingin memperbaiki sikapnya.
            Pada saat itu Rizal berusaha untuk menolak ajakan teman-temannya dan  berusaha untuk tidak mendengarkan kata-kata teman-temannya yang telah meremehkan dia. Rizal juga telah memutuskan hubungan dengan pacarnya yang telah dia rebut dari anak cowok Kampus lain. Dia juga sering ke rumah Bunga untuk belajar. Hari demi hari perilakunya semakin baik. Ketika keesokan harinya akan diadakan Ujian Akhir Semester, Rizal pergi ke rumah Bunga untuk belajar bersama Bunga. Pada saat itu juga ketika Rizal dekat dengan Bunga, seperti ada yang berbeda. Dia merasakan jantungnya tidak normal karena berdegup dengan kencang. Rizal seakan tidak percaya akan perasaannya itu.
            Saat ujian dimulai, mereka berdua mengerjakan soal dengan lancar seperti tak ada hambatan.  Saat pengumuman nilai di pampang pun nilai mereka berdua berada diatas. Rizal dan Bunga sangat senang dan tak sadar mereka pun berpelukan.
            Malam harinya Bunga menemukan amplop berwarna merah muda yang didalamnya terdapat surat yang isinya. .
Bunga,
Saat pertama kali melihat kamu memang biasa aja
Tapi setelah aku dekat dan sering ngobrol denganmu,
Itu sangat membuat aku nyaman . .
Terima kasih karena kamu udah bikin aku berubah jadi lebih baik
Kamu berbeda dengan cewek-cewek lainnya
Kau memang benar-benar penyejuk hatiku. .
Tapi, apakah cewek yang telah menyejukkan hatiku ini
mau menjadi milikku??
Aku tunggu jawabannya besok jam7 pagi di taman. .
                                                                    fRoM: Rizal

Bunga terkejut dan perasaannya sangat gembira ketika membaca surat itu, karena selama ini yang dia inginkan terwujud juga.
            Tepat jam tujuh pagi bunga bergegas ke taman dan melihat seorang cowok yang duduk di sebuah kursi taman. Ya, Rizal yang duduk di kursi taman tersebut. Dengan senyumnya yang manis Bunga menyapa Rizal dan berkata kalau dia telah lama jatuh cinta pada Rizal tetapi pada saat Bunga jatuh cinta, Rizal masih milik cewek lain.
“oH ya? Makasih ya kamu udah suka sama aku dan bertahan sampai sekarang, padahal waktu itu aku jadi seseorang yang bikin kamu sebel mungkin. .  Jadi kamu mau gak ngelengkapin hati aku yang cuma setengah ini?” kata rizal.
Bunga tersenyum dan berkata bahwa dia mau nyatuin setengah hatinya dengan setengah hati Rizal agar menjadi satu. Akhirnya mereka berpacaran dan hubungan itu bertahan sampai mereka menikah.

                                                                                                 By: Dewi Sekar Bumi

0 komentar:

Posting Komentar

 

SeteTes iMajinaSi Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo