Hold Me Close
Jumat, 30 November 2012
Senin, 26 November 2012
Curhatku. .
Kenapa
ya, rasa itu sulit hilang dalam benakku. Padahal jarang banget ketemu dan
bahkan bisa jadi dalam setahun hanya sekali atau satu bulan sekali. Tak satupun
orang yang tau akan perasaanku ini. Hanya aku yang tau... Cowok itu udah bikin aku jatuh cinta dan udah
bikin aku sakit hati, lengkap sudah. Entah mengapa hatiku ini terus gelisah
ketika tak dekat dengannya. Aku gak bisa membedakan antara benci dan cinta. Dia
yang bisa bikin aku bahagia dan dia yang bisa bikin aku sedih sampai menangis.
Terlihat bodoh memang ketika aku hanya memikirkan dia, sedangkan dia belum
tentu memikirkanku. Padahal banyak cowok yang mungkin lebih baik dari dia.
Dulu... saat aku dekat dengannya, aku merasa nyaman dan merasa seperti memiliki
seorang kakak yang selalu memperhatikan dan menyayangiku. Heart skips a beat. . seperti judul lagu yang dibawakan oleh Lenka,
hal itu yang selalu aku rasakan ketika dekat dengannya. Dia yang dapat membuat
aku semangat dalam mempelajari semua pelajaran yang harus aku tempuh di
sekolah. Dia juga yang membuat aku jadi terkenal di sekolah ~,~. Karena dia
orang pertama yang bilang kalau aku mirip dengan vokalis salah satu band yang
ada di Indonesia ini, lebih tepatnya widi vierra dan hal itu yang membuat
teman-temanku memanggil aku dengan nama vokalis tersebut sampai akhirnya
terdengar oleh teman-teman seorganisasinya. Suatu ketika ia juga pernah
mengirimkan sepuluh lagu tentang cinta di handphoneku.
Dan salah satu dari sepuluh lagu tersebut, masih ada dalam handphoneku hingga sekarang.
Oh ya, dan dia yang bisa membuat aku menatap
matanya sangat tajam, karena ketika aku bersama cowok lain hal itu tidak pernah
terjadi. Sepertinya saat itu dia benar-benar serius ingin selalu menungguku
sampai aku siap jadi girlfriendnya.
Sampai dia memberiku sepasang couple rings dan pada saat itu aku
merasa kalau dia benar-benar suka sama aku.Tapi herannya, sepasang couple
rings itu diberikan padaku semua yang seharusnya salah satu dari couple rings tersebut dia pakai. Alasannya, salah satu couple rings itu akan dia ambil jika
nanti aku benar-benar jadi girlfriendnya.
Jika tidak, dia menyuruhku untuk memberikan rings
tersebut pada cowok yang telah jadi boyfriendku.
Hari demi hari kulewati tanpa berpikir kalau orang yang aku suka akan
menghancurkan semua keinginanku untuk ingin bersama dia. Ketika aku menanyakan
mengapa dia berbuat seperti ini padaku, dia hanya diam membisu. Aku benar-benar
tidak mengerti apa yang membuat dia memperlakukanku seperti ini. Waktu itu aku
baru teringat kalau dia pernah bercerita tentang cinta pertamanya yang putusnya
secara baik-baik. Cerita itu membuat aku curiga, mungkin masih ada benih-benih
cinta diantara mereka. Ternyata dugaanku benar, dia lebih memilih cinta
pertamanya. Yang paling parah, dia tidak memberitahuku jika dia telah
berhubungan dengan cinta pertamanya itu. Dengan alasan kalau dia takut aku akan
menghubungi cinta pertamanya sambil ngaku-ngaku kalau aku girlfriendnya. Parah!!!, parah banget!!!!!. . Serendah itu harga
diriku dimata dia T.T. Pikiran dia ngaco’
banget tau gak!. . Sungguh luar biasa
rasa kecewa ini. . “Ku ingin marah,, melampiaskan,, tapiku hanyalah sendiri
disini,, inginku tunjukkan,, pada siapa saja yang ada,, bahwa hatiku,,
kecewaaa. .”. Lirik yang dilantunkan oleh Bunga Citra Lestari tersebut sangat
mewakili hatiku yang sedang galau. Sakiiitttt banget rasanya!, hati ini seperti
disayat oleh samurai yang sangat tajam. Akhirnya aku memutuskan untuk membuang couple rings itu di jurang belakang
sekolah. Kalaupun aku simpan percuma banget, soalnya dia udah gak serius sama
aku. Good
Bye couple rings. .
Aku
berusaha untuk melupakan dia, tapi ternyata hal itu sangat sulit bagiku. Ketika
aku lagi sendiri dan kesepian, aku selalu menyempatkan waktuku untuk melihat
langit, bintang-bintang yang selalu menghiasi langit ketika malam tiba, dan
yang paling terpenting lagi aku lebih suka melihat bulan. Karena bulan selalu
membuat hatiku tenang dan damai. Hal ini pula yang membuat aku sangat sulit
melupakan dia walau aku telah membencinya, karena dia yang sering menemaniku
melihat bulan walaupun di tempat yang berbeda. Dan aku tidak pernah merasakan
hal itu semenjak jauh dengannya. Saat aku dekat dengan cowok lain, mereka
menganggap melihat bulan itu hal yang biasa dan mungkin tidak menyenangkan.
Padahal menurutku, itu hal yang paling menyenangkan karena aku dapat mensyukuri
apa yang telah Allah ciptakan untuk melengkapi pernak-pernik alam ini untuk
mata manusia.
Sampai
pada saat aku menduduki bangku perkuliahan, ada seorang cowok yang kelihatannya
suka padaku. Anehnya, sekilas aku melihat cowok itu mirip dengan cowok yang
dulu pernah menghiasi hari-hariku. Handphonenya
pun sama. Ketika aku chat dengannya,
dia bilang dan berdo’a disitu kalau aku yang akan jadi jodohnya. Sontak aku
berteriak di dalam percakapan kami di dunia maya. “apa-apa’an siiiiiihh!!!!.
.”. eh, dia malah tertawa terbahak-bahak. Lagi-lagi yang suka sama aku adalah
orang yang terpilih jadi ketua kelas di kelasku. Dan gak hanya ketua kelas, dia
menjabat sebagai ketua angkatan di fakultasku. Sama seperti cowok yang dulu
pernah dekat denganku, dia menjabat sebagai ketua angkatan di fakultasnya, dan
menjadi ketua kelas pula. Wah, hidupnya memang ditakdirkan untuk jadi ketua
mungkin ya. . Dulu aja dia jadi ketua kelas dan jadi ketua organisasi, lebih
tepatnya ketua paskibra. Aku tak tahu apakah ini bisa disebut kebetulan atau
tidak. Atau hanya pikiranku aja yang mungkin masih memikirkan dia sampai
kebetulan itu terjadi. Entahlah. .
“Jika
ku hadir untuk disakiti, biarlah ku pergi, jauh dan sendiri, tanpa ada kamu,
siapapun disini, ku menangis. .
Kebodohanku tlah anggap dirimu kan baik untukku, butakan hatiku, kau
pergi begitu saja tak ku tahu, ku tlah layu. . Mungkin karena ku terlalu
mencintaimu. . ku terlukaa. .” part of
lyrics from Geisha. Sangat cocok dengan kisahku ini.
Bersambung. . . .
KETULUSAN CINTA
-->
Ketika
memasuki suasana baru dan terasa sangat asing bagi cewek yang bernama bunga,
tiba-tiba ada seorang cowok yang menarik tangannya dan mengajaknya bersembunyi
di balik tong besar. Bunga tak henti-hentinya melihat wajah cowok itu, dia
berpikir kalau cowok yang ada didekatnya tak asing baginya. Dipandanginya
terus-menerus sampai akhirnya bunga tak sadar kalau barusan cowok itu berbicara
padanya. “Hei! Kamu kenapa sih, kok ngeliatin aku sampe segitunya” kata cowok
itu penasaran. Ketika itu bunga sadar dan berkata kalau dia pernah satu SMA
dengannya. Ternyata benar dugaannya, dia bernama Rizal yang pernah satu kelas
dengan bunga. Bunga pernah menyimpan rasa dengan Rizal. Tetapi perasaan itu
harus dia simpan dalam-dalam karena Rizal telah memiliki pacar. Sampai akhirnya
dia bertemu lagi dengan Rizal di bangku perkuliahan. Ketika melihat dosen akan
memasuki kelas, mahasiswa berhamburan memasuki kelas. Bunga dan Rizal yang
sedang bersembunyi di balik tong besar pun cepat-cepat memasuki kelas. Sepulang
dari kuliah, bunga lupa menanyakan maksud Rizal mengajak dia untuk bersembunyi.
Sebenarnya Rizal anak yang baik tetapi karena dia memiliki
permasalahan keluarga dengan bercerainya kedua orang tuanya menjelang lulusan
SMA, ketika itu juga dia berubah menjadi anak yang liar dan hampir masuk ke
dalam pergaulan bebas. Keesokan harinya,
bunga bertanya pada Rizal tentang kejadian kemarin. Rizal bercerita kalau
kemarin dia dikejar-kejar dengan anak cowok Kampus lain gara-gara dia sudah
merebut cewek dari anak Kampus lain itu. Mendengar cerita itu, bunga kaget
setengah mati dan tidak menyangka kalau Rizal yang dia kenal sejak SMA itu akan
melakukan hal seperti itu. Tetapi bunga tetap bersikap tenang dan terus
mendengarkan cerita Rizal.
Sore menjelang magrib bunga membeli
obat untuk ibunya yang yang sedang
sakit. Saat menuju jalan pulang, dia melihat seorang cowok seperti Rizal sedang
mabuk-mabukan di pinggir jalan bersama teman-temannya. Bunga seakan tidak percaya
dengan apa yang dia lihat dan sesekali mengusap kedua matanya, berharap apa
yang dia lihat itu salah dan cowok itu bukan Rizal. Tetapi harapannya salah,
cowok yang dia lihat memang benar-benar Rizal. Bunga langsung bergegas untuk
menghampiri Rizal dan menyuruhnya untuk cepat pulang. Rizal sama sekali tidak
merespon apa yang dikatakan oleh bunga bahkan tertawa terbahak-bahak seperti
orang gila. Setelah tertawa, spontan Rizal membentak Bunga dan mengusirnya agar
tidak mengganggu Rizal lagi. Sejak itu bunga sangat kesal dengan sikap Rizal
yang semakin lama semakin menjadi. Akhirnya dia pulang dengan sejuta kekesalan.
Sesampainya dirumah, obat yang telah dibelinya diberikan pada ibunya.
“ Wajah kamu kok ditekuk-tekuk kayak pakaian
abis disetrika??” kata ibunya.
“ Ibu apaan sih, gak ada apa-apa kok” kata
bunga sambil tersenyum kecil.
Ibunya sedikit penasaran dengan sikap anaknya
itu, tetapi karena sakit dikepalanya kambuh lagi akhirnya langsung istirahat
dan tidak menanyakan sesugguhnya apa yang telah terjadi sampai-sampai wajah anaknya itu terlihat kusut.
Bunga selalu memikirkan cara agar
Rizal balik seperti dulu lagi. Rizal yang baik, selalu juara kelas dan tidak
pernah kasar sedikitpun dengan teman-temannya. Dia memang sangat sebel dengan
tingkah laku Rizal. Tetapi tidak menyurutkan perasaan cintanya pada Rizal,
entah apa yang buat Bunga sangat cinta sampai-sampai dia bingung sendiri dengan
perasaannya. “Apakah perasaan ini benar??” kata bunga dalam hati.
Beberapa hari kemudian bunga mencoba
menghubungi Rizal untuk mengajaknya
pergi ke sebuah tempat dan ternyata dia menyetujuinya. Ketika sampai pada tempat itu, bunga bertanya pada Rizal
penyebab dia bertingkah laku seperti itu yang bertolak belakang dengan sikapnya
pada saat dibangku SMA. Tanpa berpikir panjang Rizal menceritakan semua tentang
permasalahan keluarganya itu yang membuat perilakunya semakin tidak terkontrol.
Setelah mendengar semuanya, Bunga meminta maaf pada Rizal karena dia telah
lancang bertanya-tanya sehingga membuat Rizal bercerita tentang masalah
pribadinya. Untungnya Rizal tidak mempermasalahkan hal itu. Rizal juga meminta
maaf pada Bunga karena Rizal telah membentaknya pada saat mabuk-mabukan dengan
teman-temannya. Akhirnya mereka berdua
melanjutkan obrolannya sampai tak terasa tiga jam telah berlalu. Rizal
mengantarkan Bunga pulang. Tiba-tiba sebelum bunga masuk kedalam rumahnya,
Rizal berterima kasih dan berkata kalau dia sudah bikin Rizal enjoy malam ini.
“Sama-sama” kata bunga sambil tersenyum. Bunga tidak menyangka kalau Rizal akan
bilang seperti itu padanya.
Keesokan harinya, Rizal sadar akan
perbuatannya yang tidak baik itu. Ketika Rizal bertemu dengan Bunga di kantin
sekolahnya, dia bilang pada Bunga bahwa dia ingin sekali menjauhi minum-minuman
keras itu tetapi sangat sulit baginya apalagi teman-temannya yang setiap hari
selalu mengajaknya untuk mabuk-mabukan. Setelah itu Bunga berkata kalau untuk
merubah perilaku buruk menjadi baik itu memang susah, tapi untuk merubah sikap
kita dari baik menjadi lebih buruk itu yang mudah.
“
Jadi aku harus gimana Bunga?? ” tanya Rizal.
“
Sekarang aku tanya, cita-cita kamu apa? ” tanya Bunga.
“
Pengen jadi Pemilik dan Pemimpin Perusahaan” kata Rizal.
“
Tuh kan, gimana kamu bisa jadi seorang
pemimpin kalau kamu sendiri aja gak bisa mimpin diri kamu, mau jadi apa
perusahaanmu kalau pemimpinnya berperilaku jelek. Kalau dari dirimu sendiri gak
tau mana perilaku yang baik dan buruk. Apalagi kalau calon pemimpinnya
mabuk-mabukan dan bisa menyebabkan kematian. Cita-cita kamu ya gak bakal bisa
tercapai lah! Kamu mau mengecewakan kedua orang tuamu, walaupun mereka berpisah
yang namanya orang tua pasti menginginkan anaknya jadi yang terbaik. Kamu gak
mau kan mengecewakan mereka? ” kata Bunga yang sudah seperti orang ceramah.
Mendengar
kata-kata itu, Rizal langsung sadar dan ingin memperbaiki sikapnya.
Pada saat itu Rizal berusaha untuk
menolak ajakan teman-temannya dan berusaha untuk tidak mendengarkan kata-kata
teman-temannya yang telah meremehkan dia. Rizal juga telah memutuskan hubungan
dengan pacarnya yang telah dia rebut dari anak cowok Kampus lain. Dia juga
sering ke rumah Bunga untuk belajar. Hari demi hari perilakunya semakin baik.
Ketika keesokan harinya akan diadakan Ujian Akhir Semester, Rizal pergi ke
rumah Bunga untuk belajar bersama Bunga. Pada saat itu juga ketika Rizal dekat
dengan Bunga, seperti ada yang berbeda. Dia merasakan jantungnya tidak normal
karena berdegup dengan kencang. Rizal seakan tidak percaya akan perasaannya
itu.
Saat ujian dimulai, mereka berdua
mengerjakan soal dengan lancar seperti tak ada hambatan. Saat pengumuman nilai di pampang pun nilai
mereka berdua berada diatas. Rizal dan Bunga sangat senang dan tak sadar mereka
pun berpelukan.
Malam harinya Bunga menemukan amplop
berwarna merah muda yang didalamnya terdapat surat yang isinya. .
Bunga,
Saat pertama kali
melihat kamu memang biasa aja
Tapi setelah aku dekat
dan sering ngobrol denganmu,
Itu sangat membuat aku
nyaman . .
Terima kasih karena
kamu udah bikin aku berubah jadi lebih baik
Kamu berbeda dengan
cewek-cewek lainnya
Kau memang benar-benar
penyejuk hatiku. .
Tapi, apakah cewek
yang telah menyejukkan hatiku ini
mau menjadi milikku??
Aku tunggu jawabannya
besok jam7 pagi di taman. .
fRoM:
Rizal
Bunga terkejut dan
perasaannya sangat gembira ketika membaca surat itu, karena selama ini yang dia
inginkan terwujud juga.
Tepat jam tujuh pagi bunga bergegas
ke taman dan melihat seorang cowok yang duduk di sebuah kursi taman. Ya, Rizal
yang duduk di kursi taman tersebut. Dengan senyumnya yang manis Bunga menyapa
Rizal dan berkata kalau dia telah lama jatuh cinta pada Rizal tetapi pada saat
Bunga jatuh cinta, Rizal masih milik cewek lain.
“oH ya? Makasih ya
kamu udah suka sama aku dan bertahan sampai sekarang, padahal waktu itu aku
jadi seseorang yang bikin kamu sebel mungkin. .
Jadi kamu mau gak ngelengkapin hati aku yang cuma setengah ini?” kata
rizal.
Bunga tersenyum
dan berkata bahwa dia mau nyatuin setengah hatinya dengan setengah hati Rizal
agar menjadi satu. Akhirnya mereka berpacaran dan hubungan itu bertahan sampai
mereka menikah.
By:
Dewi Sekar Bumi
Menjadi Seorang PemRed!
Bagaimana
cara menjadi seorang PemRed?
1. Mengetahui kondisi LPM sendiri
2. Bertanggung jawab penuh
3. Memahami Jurnalistik
4. Memahami Kode Etik Jurnalistik
Tugas
PemRed apa saja sih?
1. Bertanggung jawab terhadap isi redaksi
2. Bertanggung jawab terhadap kualitas produk
(Majalah, Tabloid,dll)
3. Memimpin rapat redaksi
4. Memberi arahan pada semua tim
5. Menentukan layak tidaknya berita, foto,
desain yang akan dimuat
6. Mengadakan koordinasi untuk mensinergikan
rapat redaksi
7. Menjalin loby dengan narasumber
8. Bertanggung jawab terhadap gugatan
Langganan:
Postingan (Atom)